TIKUS
MENGANCAM PETANI
Oleh : Ir. SUHARYONO KRISTANTO
BPP Kecamatan Semen
PENDAHULUAN
Tikus adalah hama padi yang
utama. Disamping gulma, Tikus merupakan hama yang mendatangkan, kerugian hampir
disepanjang tahun. Tikus adalah hama yang cerdik, karena itu untuk mengendalikan
tikus kita harus lebih cerdik. Mereka mempunyai syaraf peraba, pembau dan
pengecap yang sangat baik tetapi tenyata Tikus mempunyai daya ingat yang lemah.
Untuk mengendalikan hama ini dengan sebaik-baiknya kita harus mempelajari
s1fat-sifat dan perilaku mereka.
Akhir-akhir ini sudah
banyak dilakukan gerakan bersama untuk mengendalikan tikus, misaInya dengan cara
mencarinya
bersama-sama (gropyokan), memasang perangkap tkus, merusak liang-liang
tikus, mengumpulkan ekor Tikus dengan hadiah dan lain-lain. Tetapi hasil
tersebut kellhatannya kurang berhasil mengendalikan tikus, terutama untuk
jangka panjang.
I.
BIOLOGI TIKUS
Sernua orang telah mengenal
rupa dan bentuk tikus. Tetapi tidak semua orang mengenal sifat perilakunya yang
sangat penting untuk melakukan pengendalian dengan baik. Tikus bergerak aktif
terutama pada malam hari, Penglihatan Tikus tidak begitu baik, bahkan mungkin
tidak dapat membedakan warna, tetapi indera pendengar, peraba, pembau dan
pengecapnya sangat baik. Tikus bahkan sudah dapat merasakan makanannya tanpa
memasukkan makanan tersebut ke dalam mulutnya, karena ternyata giginya dapat
digerakkan keluar. Tikus selalu curiga terhadap makanan dan
tempat baru.
Tikus dapat hidup lebih dari
satu tahun. Induk tikus dapat menghasilkan anak 7-8 kall per tahun, dengan
rata-rata 10 anak setiap kelahiran. Dengan dernikian satu pasang Tikus dalam
satu tahun dapat menghasilkan lebih dari 1000 ekor, Tikus baru. Untungnya tidak
semua anak Tikus ini hidup dan merusak tanaman, karena sebagian mati oleh faktor
kematian alami. Pada waktu Tikus memasuki daerah yang jumlah tikusnya sedikit
(Yaitu pada permulaan musim atau setelah adanya gerakan "gropyokan"),
maka tikus tersebut akan menghsilkan anak lebih banyak dari pada di tempat yang
sebelumnya sudah terdapat banyak Tikus.
Bagi kita yang penting
bukanlah jumlah tikus yang sudah terbunuh, tetapi berapakah jumlah tikus yang
masih ada, atau kemudian ada di lapangan.
II.
PENGENDALIAN/ PENCEGARAN
Upaya-upaya yang dapat dilakukan
dalam pengendalian/ pencegahan hama tikus adalah sebagal berikut
1. Operasional pengendalian
tikus dilakukan mulai dari persiapan tanam sampai dengan selepas panen.
2. Pengorganisasian geraka operasional
mutlak diperlukan dan harus dibentuk terlebih dahulu, dengan melibatkan semua
Instansi terkalt baik pemerintah, swasta maupun masyarakat luas. Ditingkat
petani - kelompok. petanl atau paguyupan petani. dan sejenlsnya dapat dimanfaatkan
semaksimal mungkin dalam pengorganisasian gerakan pengendalian.
3.
Sumber serangan
hama tikus umumnya tidak hanya terjadl di pertanaman. Oleh karena itu
koordinasi dan kerjasamanya dengan berbagai instansi terkait perlu dijalin
untuk mengendalikan populasi dilokasi yang bukan merupakan tanggungjawab petani
misalnya rel kereta api, semak belukar dan lahan kosong.
4.
Teknologi pengendalian harus diterapkan
secara kontinyu, serentak pada areal yang luas dengan memadukan berbagai cara
atau teknologi yang kompatibel sebagai berikut:
· Gerakan pengendalian pada masa pratanam
melalui gropoyokan pada fase bero dan pengolahan tanah.
· Tanam serempak pada areal yang cukup
luas.
· Pengendalian secara fisik/ mekanis
dengan pemasangan bubu yang dikombinasikan dengan pagar, plastic di persemaian
terutama daerah endemis kronis.
· Pemasangan perangkap di pertanaman,
tergantung ketersediaan teknologi dan sarana setempat misalnya perangkap bambu.
· Pemasangan umpan dengan rodentisasi dan
atikoagulan yang telah direkomendasikan pada saat bero dan stadia pertanaman
vegetatif. Pengomposan dengan asap belerang pada stadia generatif.
· Memanfaatkan semaksimal mungkin
teknologi pengendalian yang bersifat spesifik lokasi yang dihasilkan setempat
dan dapat diterima oleh petani.
· Pemanfaatan musuh alami tikus seperti
burung hantu, kucing dan anjing. Namun, pembunuhan atau perburuan terhadap
predator-predator tikus harus dicegah, karena binatang-binatang ini bermanfaat
bagi manusia dan lingkungan.
Sumber :a. Pengendalian Hama Terpadu Untuk padi / Anonim
b. Hama
Tanaman Pangan dan Pembasmiannya /
Rismunandar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar