BIO-PESTISIDA ASAP CAIR UNTUK PERTANIAN
Oleh:
M. Sholeh Nugroho Pribadi.
Asap Cair dalam beberapa tingkatan kualitas |
Berkembangnya
resistensi dan resurgensi akibat penggunaan pestisida kimia menjadi masalah
serius yang dihadapi petani Indonesia saat ini.
Salah Satu jalan untuk
memperlambat, menghindari resistensi pestisida adalah melalui program
pengelolaan resistensi pestisida.
Untuk mengendalikan
hama yang lebih ramah lingkungan dengan memanfaatkan bahan organik atau bahan
alami sebagai bio pestisida.
Salah satu biopestisida
yang diketahui efektif untuk mengendalikan hama adalah asap cair dari tempurung
kelapa.
Asap cair merupakan cairan kondensasi uap asap
hasil pirolisis/ pembakaran kayu yang mengandung senyawa asam, fenol dan
karbonil hasil pembakaran komponen selulosa, hemiselulosa dan lignin.
Bahan Baku yang banyak digunakan bonggol kelapa
sawit, tempurung kelapa, sekam, serbuk gergaji kayu, dan berbagai macam jenis
kayu lainnya
Proses Pembuatan Asap
Cair secara sederhana adalah sebagai berikut :
1.
Tempurung kelapa dibersihkan dan
dikering anginkan
2.
Selanjutnya tempurung dan dimasukkan ke
alat pembakaran
3.
Reaktor pirolisis ditutup rapat dan
dinyalakan untuk melakukan proses pirolisa selama 6-8 jam
4.
Asap akan keluar dari wadah dan masuk
kondensor/pendingin yang terendam dalam bak air (terkondensasi). Asap cair yang
dihasilkan 25 liter/ 100 kg
5.
Pada akhirnya mengeluarkan cairan hasil
kondensasi yang ditampung dalam wadah, Pemanasan diakhiri sampai tidak ada asap
cair yang menetes dalam wadah
6.
Cairan yang diperoleh merupakan campuran
heterogen antara asap cair dengan tar. Cairan didiamkan selama satu minggu agar
tar dan senyawa lainnya mengendap, kemudian disaring.
Kandungan utama : fenol, asam karbamadat, asam propionat, asam asetat, asam
dodekanoat, asam miristat, asam palmitat, dan asam butirat.
Fenol atau asam karbolat (C6H5OH)
merupakan bahan aktif yang dapat digunakan sebagai bio pestisida adalah zat kristal tidak berwarna yang memiliki bau khas,
Bersifat cenderung asam karena dapat melepaskan ion
H+ dari gugus –OH.
Mekanisme kerja fenol adalah Menyebabkan kerusakan sel bakteri, denaturasi protein,
menginaktifkan enzim , dan menyebakan kebocoran sel, menghambat pertumbuhan
bakteri (Corn dan Stumf, 1976).
Tabel
1. Kandungan Asap Cair dari Berbagai Jenis Bahan
Jenis
Bahan
|
Fenol
(%)
|
Karbonil
(%)
|
Keasaman
(%)
|
Indeks
Pencoklatan (%)
|
Kayu
Jati
|
2.70
|
13.58
|
7.21
|
2.16
|
Kayu
Lamtoro
|
2.10
|
10.32
|
6.21
|
0.96
|
Tempurung
Kelapa
|
5.13
|
13.28
|
11.39
|
1.18
|
Kayu
Mahoni
|
2.16
|
15.23
|
6.26
|
2.11
|
Kayu
Kamper
|
2.20
|
8.56
|
4.27
|
0.55
|
Kayu
Bangkirai
|
2.93
|
12.31
|
5.55
|
0.84
|
Kayu
Kruing
|
2.41
|
8.72
|
5.21
|
0.64
|
Glugu
|
3.16
|
12.94
|
6.61
|
1.16
|
Menurut
beberapa penelitian, manfaat Asap cair secara umum antara lain : meningkatkan kualitas tanah, menetralisir asam tanah,
membunuh hama tanaman, mengontrol pertumbuhan tanaman, pengusir serangga,
mempercepat pertumbuhan pada akar, batang, umbi, daun, bunga, dan buah.
Asap cair yang dihasilkan dari pirolisis atau pembakaran adalah Asap cair
grade 3. Asap cair ini tak dapat digunakan untuk pengawet
makanan, karena masih banyak mengandung tar yang karsinogenik. Asap cair grade
3 tidak digunakan untuk pengawet bahan pangan, tapi dipakai pada pengolahan
karet penghilang bau, bio pestisida, biofungisida dan pengawet kayu
Aplikasi Asap
Cair sebagai Bio Pestisida :
- Hama trips & Apids pada tanaman cabai, hama ulat pada tanaman tomat dan padi, hama burung dosis 400-500 ml per tangki (15 liter)
- Mengendalikan antraknose dan penyakit layu dengan dosis 400-500 ml per tangki (15 liter)
- Asap cair efektif mengendalikan hama belalang dan ulat Prodenia Litura, walang sangit, hama kutu putih (Ceratovacuna Lanigera), penyakit blendek (busuk batang Phytohthera sp.) pada tanaman jeruk keprok dengan perbandingan asap cair 1:15.
- Asap cair efektif mengendalikan rayap, nyamuk, semut dengan dosis 20 cc/lt atau setiap tiga hari sekali pada tempat yang terserang.
- Asap cair efektif mempercepat pertumbuhan tanaman secara vegetatif, dengan dosis 20 cc/lt setiap 2 minggu sekali disemprotkan ke daun atau disiram melalui akar
- Asap cair efektif sebagai pupuk, dengan menyemprotkan asap cair konsentrasi 1:1.000 di atas permukaan daun pada tanaman muda. Sedangkan pada tanaman dewasa, larutan asap cair disiramkan di sekitar perakaran setiap dua pekan
Sumber
:
Anonimous.
3 Jenis Asap Cair Batok Kelapa Manfaat Dan Kegunaannya. Madaniah
Fitrionando Manfaat asap cair untuk
pertanian
Asap cair efektif sebagai pupuk, dengan menyemprotkan asap cair konsentrasi 1:1.000 ijin bertanya maksutnya bagaimana?
BalasHapusperbandinganya misal 1ml asap cair dicampur 1000ml air, jika 100ml asap cair berarti 100.000ml atau 10ltr air
BalasHapusUntuk hama burung 500ml/liter apakah sudah diujicobakan?
BalasHapusApakah biaa dicampur dengan pestisida kimia saat aplikasi ketanaman padi sawah
BalasHapusApakah bisa di campur dengan pasnab. Jika bisa perbandinganya berapa?....
BalasHapus