BIOGAS DARI LIMBAH KOTORAN SAPI
Kebutuhan akan sumber energi minyak bumi semakin
besar terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk, akan tetapi
ketersediaannya semakin menipis. Hal ini menyebabkan kenaikan harga minyak
menjadi tak terkendali.Selain itu sebagian besar sumber energi dipenuhi dari sumber energi fosil yang terbatas dan semakin menipis.
Himpitan ekonomi akibat kenaikan harga BBM membuat
masyarakat beralih pada kayu bakar yang lebih murah, sehingga berpotensi
menyebabkan kerusakan hutan, menimbulkan banjir, longsor, dan kerusakan
lingkungan.
Limbah kotoran ternak selama ini belum tertangani
dengan baik sehingga mengganggu keindahan, menimbulkan pencemaran udara/bau,
air dan tanah, bahkan terkadang
menimbulkan masalah sosial.
Permasalahan lain di bidang pertanian adalah tingkat
kesuburan tanah semakin menurun (bahan organik < 2%), akibat pertanian
intensif yang kurang memperhatikan
kesehatan tanah dan keseimbangan alam.
Hal-hal diatas memerlukan langkah-langkah pemecahan
yang nyata untuk mengatasinya. Teknologi Tepat Guna Biogas
merupakan jawaban yang tepat untuk memecahkan masalah yang kompleks ini. Biogas adalah Gas Methana (CH4) yang
dihasilkan dari dekomposisi bahan-bahan organik secara anaerob (tanpa oksigen)
yang terjadi secara alami.
Biogas bisa menjadi sumber
energi alternatif yang terbarukan dan ramah lingkungan untuk skala kebutuhan
keluarga. Manfaat biogas diantaranya adalah untuk memasak, sumber penerangan,
untuk menggerakkan generator listrik,
menggerakkan mesin dan bahan bakar kendaraan
Secara garis besar keuntungan
yang diperoleh dengan mengolah limbah kotoran ternak menjadi biogas adalah :
1. Tersedianya
Bahan Bakar Murah setiap saat. Pemakaian Biogas menghemat dana belanja bahan
bakar per bulan
2.
Mendorong peningkatan produksi ternak. Petani akan menggiatkan usaha
peternakan karena merasakan keuntungan ganda dari usaha ternak.
3.
Mendorong Penyediaan Pupuk Organik. Keluaran dari Biodigester dapat digunakan sebagai pupuk
organik yang baik karena telah mengalami proses dekomposisi.
4.
Mendorong
peningkatan produksi dan kualitas pertanian.
Penggunaan pupuk organik yang tepat akan memperbaiki kesuburan tanah,
meng-efisien-kan penggunaan pupuk kimia serta meningkatkan kualitas dan
produksi hasil pertanian.
5.
Menjaga
kelestarian lingkungan.Hasil pembakaran biogas lebih bersih, sehingga tidak
mencemari lingkungan, mencegah pencemaran limbah ternak, mengurangi kerusakan
hutan untuk kayu bakar.
Biodigester permanen skala rumah tangga di Desa Bobang Kec. Semen |
Bahan baku untuk membuat Biogas (gas methana) adalah
limbah ternak sapi, kerbau, ayam, dan limbah organik lainnya misalkan limbah
pengolahan tahu.
Kebutuhan bahan baku : 1(satu) keluarga dengan 5 anggota keluarga membutuhkan 4 ekor ternak
sapi, dengan perhitungan kotoran ternak sejumlah 40 kg/ hari dan akan
menghasilkan biogas sejumlah 1,44 m3 /hari.
Pembuatan alat penghasil Biogas (Biodigester/ generator)
sangat sederhana dan tidak memerlukan biaya yang mahal. Biodigester skala kecil
bagi rumahtangga dapat dibuat dengan bahan dari semen, tandon air maupun
plastik Polyethylen.
Hasil sampingan dari proses
pembuatan biogas adalah sluri atau limbah cair dan padat yang bisa digunakan
untuk pupuk organic atau pakan ikan. Keuntungan pemanfaatan
sluri biogás diantaranya :
kualitas pupuk organik yang baik dan mudah diserap tanaman, tidak
ada diseminasi , sudah tidak berbau dan mengandung
mikroorganisme yang baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar